
Mengalami Penipuan atau Pemerasan Online? Ini Langkah Praktisnya!
Konteks
Jaringan sosial queer menjadi ruang untuk saling berinteraksi. Banyak yang menggunakan jaringan queer seperti Hornet dan aplikasi lainnya untuk mengekspresikan identitasnya serta berjejaring. Namun, di sisi lain, sepertinya masih panjang perjalanan untuk mewujudkan ruang aman digital bagi teman-teman LGBTIQA+ di tengah maraknya penipuan, pengancaman, dan tindakan kekerasan lainnya di ranah digital.
Selalu ada laporan mengenai kasus modus penipuan, pemerasan, pelanggaran privasi, dan lainnya yang dialami teman-teman gay dan queer. Hal ini kerap kali terjadi di platform media sosial, khususnya jaringan sosial queer. Salah satu yang menjadi poin penting adalah “Privasi – Identitas Korban/Penyintas.”
Menurutku, ini merupakan fenomena gunung es yang selama ini jarang terungkap. Salah satu faktornya adalah korban/penyintas tidak berani speak up karena identitas mereka yang masih tabu di masyarakat Indonesia dan tidak mengetahui cara menghadapi atau melaporkan pelaku.
Aksi dari pelaku sangat beragam, mulai dari perekaman VCS tanpa consent dan diancam akan disebar, ancaman menyebarkan privasi karena telah menyewa jasa “massage gay,” ancaman menyebarkan data privasi karena bermain aplikasi kencan gay, dan modus-modus lainnya.
Pelaku selalu mengincar “privasi” dari korban/penyintas, mulai dari pendekatan untuk memperdaya (cyber grooming), pelanggaran privasi (infringement of privacy), ancaman distribusi foto/video pribadi (malicious distribution), dan pencemaran nama baik (online defamation).
Dampaknya apa? Korban/penyintas mengalami depresi, kecemasan, dan ketakutan. Para korban/penyintas menarik diri dari kehidupan publik, termasuk dari keluarga dan teman-teman. Korban/penyintas juga bisa mengalami kerugian materi/finansial dan dampak lainnya.
Oleh karena itu, dibutuhkan langkah-langkah aman dalam menggunakan jaringan sosial queer, salah satunya Hornet. Lalu, apa yang harus dilakukan jika kita mengalami hal tersebut?
Langkah Praktis yang Dapat Dilakukan
1. Dokumentasikan
Dokumentasikan hal-hal yang terjadi pada dirimu. Bila memungkinkan, buat dokumentasi secara detail untuk membantu proses pelaporan dan pengawasan kepada pihak berwenang. Dokumentasi bisa berupa bukti screenshot, foto, rekaman video, rekaman suara, dan bentuk-bentuk lainnya.
2. Lapor dan Blokir Pelaku
Di ranah online, pelaku akan selalu memanipulasi dan menekan kondisi psikologis korban/penyintas. Oleh karena itu, perlu ada opsi untuk melaporkan dan memblokir pelaku atau akun-akun yang dianggap mencurigakan. Jika pelaku menghubungi dengan akun lain, lakukan hal yang sama, yaitu melaporkan dan memblokir pelaku.
3. Cari bantuan
Menghubungi bantuan. Kamu bisa menghubungi teman atau orang terdekat yang kamu percaya untuk membantu. Setelahnya, kamu dapat mencari individu, lembaga, organisasi, atau institusi terpercaya yang bisa memberikan bantuan, seperti organisasi LGBTIQA+, LSM, Lembaga Bantuan Hukum (LBH), pendampingan psikologis, dan bantuan terkait keamanan digital.
4. Dukungan Hornet
Jika kamu mengalami kasus kekerasan di aplikasi Hornet, kamu dapat mengirimkan laporan melalui feedback@hornet.com. Kami di sini untuk mendukungmu semaksimal mungkin. Tim kami akan meninjau laporanmu dan, jika ada bukti yang menunjukkan bahwa akun tersebut melakukan pelanggaran di Hornet, kami dapat mengambil tindakan seperti menangguhkan akun pelaku. Jangan ragu untuk menghubungi kami kapan saja.
Daftar Layanan Aduan
– Awaskbgo – SAFEnet: http://aduan.safenet.or.id
– LBH Apik
– Aksi Keadilan
– Intimuda Indonesia
– Yayasan Pulih
– Seluruh NGO HIV di Indonesia (Community Liaison – CSSHR)
– Seluruh NGO Keberagaman di Indonesia (Paralegal dan lainnya)
– Dan organisasi-organisasi lainnya
“Kamu tidak sendirian”
Hornet menjadi ruang aman untuk semua orang. Jika ada rekan atau teman-teman kita yang mengalami kejadian tersebut, yuk mari kita saling mendukung dan saling memberikan bantuan.